Sunday, April 29, 2012

Kisah Wanita Muslimah dan Tukang Besi

Ketika si tukang besi sedang duduk di rumahnya melepas lelah setelah seharian bekerja, tiba-tiba terdengar pintu rumahnya diketuk orang. Si tukang besi keluar untuk melihatnya, pandangannya menubruk pada sesosok wanita cantik yang tak lain adalah tetangganya.
“Saudaraku, aku menderita kelaparan. Jika bukan karena tuntutan agamaku yang menyuruh untuk memelihara jiwa, aku tidak akan datang ke rumahmu. Maukah engkau memberikan makanan padaku karena Allah ?” tutur wanita itu. Ketika itu, memang tengah datang musim paceklik. Sawah dan ladang mengering. Tanah pecah berbongkah-bongkah. Padang rumput menjadi tandus hingga hewan ternak menjadi kurus dan akhirnya mati. Makanan menjadi langka, maka tak pelak kelaparan melanda sebagian besar penduduk desa itu. Hanya sebagian kecil yang masih bisa bertahan. “Tidakkah engkau tahu bahwa aku mencintaimu ? Akan kuberi engkau makanan, tetapi engkau harus melayaniku semalam” kata tukang besi itu. Si tukang besi memang jatuh hati kepada tetangganya itu. Dia merayunya dengan berbagai cara dan taktik, namun tak juga berhasil meluluhkan hati wanita itu. “Lebih baik mati kelaparan daripada durhaka kepada Allah” ujar wanita itu sambil berlalu menuju rumahnya. Setelah dua hari berlalu, wanita itu kembali mendatangi rumah si tukang besi dan mengatakan hal yang sama. Demikian pula jawaban si tukang besi itu. Ia akan memberi makanan asalkan wanita itu mau menyerahkan dirinya. Mendengar jawaban yang sama, wanita itupun kembali ke rumahnya. Dua hari kemudian, wanita itu datang lagi ke rumah tukang besi itu dalam keadaan payah, suaranya parau, matanya sayu, dan punggungnya membungkuk karena menahan lapar yang tiada tara. Ia kembali mengatakan hal serupa. Begitu pula jawaban si tukang besi, sama dengan yang sudah-sudah. Wanita itu kembali ke rumahnya dengan tangan kosong untuk ketiga kalinya. Ketika itulah Allah memberikan hidayah-Nya kepada si tukang besi “Sungguh celaka aku ini, seorang wanita mulia datang kepadaku, dan aku terus berlaku dzalim kepadanya, “tutur tukang besi dalam hatinya. “Ya Allah aku bertaubat kepada-Mu dari perbuatanku dan aku tidak akan mengganggu wanita itu lagi selamanya”. Si tukang besi itu bergegas mengambil makanan dan pergi ke rumah wanita itu. Diketuknya pintu rumah wanita itu. Tak lama berselang terlihat pintu terbuka dan muncullah sesosok wanita yang nampak kuyu. Melihat si tukang besi berdiri di depan pintu rumahnya, wanita itu bertanya, “Apa keperluanmu datang ke rumahku ?” “Aku bermaksud mengantarkan sedikit makanan yang aku punya. Jangan khawatir, aku memberinya karena Allah” jawab si tukang besi. “Ya Allah jika benar apa yang dikatakannya, maka haramkanlah ia dari api di dunia dan di akhirat” tutur wanita itu seraya menengadahkan kedua telapak tangannya ke langit. Si tukang besi itu pulang ke rumahnya. Ia memasak makanan yang tersisa buat dirinya. Tiba-tiba secara tak sengaja bara api mengenai kakinya, namun kaki si tukang besi itu tidak terbakar. Bergegas ia menemui wanitu itu lagi. “Wanita yang mulia, Allah telah mengabulkan doamu” ujar si tukang besi. Seketika itu, wanita itu sujud syukur kepada Allah. “Ya Allah Engkau telah mewujudkan doaku, maka cabutlah nyawaku saat ini juga”. Terdengar suara lirih dari mulut wanita itu dalam sujudnya. Allah kembali mendengar doanya. Wanita itupun berpulang ke Rahmatullah dalam keadaan sujud. Demikianlah kisah seorang wanita yang menjaga kehormatannya meskipun harus menahan rasa lapar yang tiada tara. Setiap muslimah mestinya dapat mengambil pelajaran berharga dari berbagai kisah wanita shalihah. Merekalah yang harusnya dijadikan suri tauladan dalam kehidupan keseharian, bukan para artis yang menawarkan gaya hidup hedoisme dan materialisme

Friday, April 13, 2012

kenangan bukanlah mimpi

Begitu banyak suka duka yang pernah kita lalui disepanjang rangkaian perjalanan hidup ini, seiring berjuta kisah yang turut menemani hingga akhirnya menjelma menjadi
kenangan tersendiri. Hingga adakalanya kita berharap akan adanya kesempatan yang terulang atas beberapa peristiwa yang mungkin dianggap sangat berarti. Namun roda kehidupan terus berjalan mengikuti perintah-Nya yang hakiki, hingga akhirnya kita hanya bisa mengenangnya dalam sebaris mimpi. Begitu juga halnya dengan cinta yang memang terasa indah bagi mereka yang merasakan keindahannya. Bahkan tak sedikit orang yang rela melakukan pengorbanan untuk menjaga keutuhan cintanya, dan itulah pengaruh dari kekuatan sepercik rasa cinta. Sebuah pengorbanan yang harus dilakukan bukan hanya ketika menjalin rasa cinta itu. Namun juga disaat perpisahan turut hadir untuk mengakhiri kebersamaannya. Pengorbanan terbesar atas keinginan dalam belajar menyadari dan sekaligus menerima kenyataan dari sebuah niat awal untuk dapat saling memiliki. Sebuah kesadaran diri yang sangat tinggi, bahwa sesungguhnya Tuhan takkan pernah tinggal diam ketika menyaksikan hamba-Nya berprasangka baik atas jalan cerita yang telah ditetapkan kepada hamba-Nya. Karena bagaimanapun juga rencana Tuhan pasti akan lebih indah dari yang pernah diharapkan oleh hamba-Nya.

Friday, April 6, 2012

Jauh ku Pergi Mencintaimu

biarkan aku hidup untuk mencintaimu

waktu kau telah pergi jauh yang aku tak tau

cinta dihati ini tak pernah layu

karena kenangan telah menyirami dalam ingatanku





ku ingin kau selalu tersenyum dalam sedihmu

ku ingin kau terus berjalan untuk keindahanmu

kau kenangan terindahku

kau cinta yang hanya dihatiku



jikalau esok nanti kau temukan cinta sejatimu

ku akan selalu berdoa untukmu dan dia

walau perih hati ini ku rasakan

aku ikhlas untuk merasakannya sendiri



air mata menetes tanpa henti

berharap , berhayal, bermimpi

waktu, kenangan, dan kematian

yang nantinya akan memisahkan aku dan kau kenanganku

perpisahan itu pasti terjadi
berat.....tapi itu semua yang mengajarkan kita akan menghargai kasih sayang...
menghargai kesempatan... dan menghargai "cinta"
tersenyumlah....senyummu itu yg kuatkan ku :)

Monday, April 2, 2012

kebahagiaan itu bukan untuk ku

Setiap manusia pada dasarnya mengharapkan kebahagiaan disepanjang hidupnya, terutama dengan orang yang dicintai. Karenanya berbagai upaya mereka lakukan untuk mewujudkannya. Namun kualitas kebahagiaan yang sesungguhnya adalah bukan dari bagaimana cara mereka menciptakan kebahagiaan tersebut, namun dari cara mereka mensyukuri atas segala karunia yang telah diberikan-Nya.



Karena seiring sebuah kebersamaan dijalin, maka sesungguhnya saat itu juga bayangan perpisahan telah turut mengiringinya. Semua hanya tinggal menunggu waktu atas akhir perpisahan yang tiada satupun dapat mengetahuinya, dan bahkan atas apapun yang menyebabkannya serta dimana perpisahan itu akan terjadi.

Dan apabila hingga detik ini kita masih diberi kesempatan dari-Nya dalam mengisi kebersamaan tersebut, maka manfaatkanlah kesempatan itu dengan sebaik-baiknya dan lakukan dengan sepenuh hati seiring bersyukur pada-Nya. Namun andaikan perpisahan itu harus tiba dengan cara yang tiada pernah diduga, maka ikhlaskan kepergiannya seiring sepenggal do’a yang akan menjadi saksi akan indahnya kebersamaan.

Apabila kita telah belajar akan arti ikhlas di dalam melepas kepergiaan seseorang yang kita cintai, maka yakinlah bahwa Tuhan juga takkan pernah membiarkan kita dalam keterpurukan tanpa akhir. Karena sesungguhnya Tuhan Maha Mengetahui dalam menghibur hamba-Nya yang senantiasa mengingat-Nya, dan bahkan cara Tuhan menghibur kita pasti akan jauh lebih indah dari yang selama ini diharapkan di dalam sepenggal do’a yang kita panjatkan.