Saturday, June 23, 2012

do'a untuk kekasih

Doa untuk Kekasih... untuk seseorang yang telah mengisi ruang hati yg dulu hampa... Allah yang Maha Pemurah... Terima kasih Engkau telah menciptakan dia dan mempertemukan saya dengannya. Terima kasih untuk saat - saat indah yang dapat kami nikmati bersama. Terima kasih untuk setiap pertemuan yang dapat kami lalui bersama. Saya datang bersujud dihadapanMU... Sucikan hati saya ya Allah, sehingga dapat melaksanakan kehendak dan rencanaMU dalam hidup saya. Ya Allah, jika saya bukan pemilik tulang rusuknya, janganlah biarkan saya merindukan kehadirannya... janganlah biarkan saya, melabuhkan hati saya dihatinya.. kikislah pesonanya dari pelupuk mata saya dan jauhkan dia dari relung hati saya... Gantilah damba kerinduan dan cinta yang bersemayam didada ini dengan kasih dari dan padaMU yang tulus, murni... dan tolonglah saya agar dapat mengasihinya sebagai sahabat. Tetapi jika Engkau ciptakan dia untuk saya... ya Allah tolong satukan hati kami... bantulah saya untuk mencintai, mengerti dan menerima dia seutuhnya... berikan saya kesabaran, ketekunan dan kesungguhan untuk memenangkan hatinya... Ridhoi dia, agar dia juga mencintai, mengerti dan mau menerima saya dengan segala kelebihan dan kekurangan saya sebagaimana telah Engkau ciptakan... Yakinkanlah dia bahwa saya sungguh - sungguh mencintai dan rela membagi suka dan duka saya dengan dia... Ya Allah Maha Pengasih, dengarkanlah doa saya ini... lepaskanlah saya dari keraguan ini menurut kasih dan kehendakMU... Allah yang Maha kekal, saya mengerti bahwa Engkau senantiasa memberikan yang terbaik untuk saya... luka dan keraguan yang saya alami, pasti ada hikmahnya. Pergumulan ini mengajarkan saya untuk hidup makin dekat kepadaMU untuk lebih peka terhadap suaraMU yang membimbing saya menuju terangMU... Ajarkan saya untuk tetap setia dan sabar menanti tibanya waktu yang telah Engkau tentukan.... Jadikanlah kehendakMU dan bukan kehendak saya yang menjadi dalam setiap bagian hidup saya... Ya Allah, semoga Engkau mendengarkan dan mengabulkan permohonanku. Amien.

pesankan aku tempat di neraka

Sebuah kisah dimusim panas yang menyengat. Seorang kolumnis majalah Al Manar mengisahkannya... Musim panas merupakan ujian yang cukup berat. Terutama bagi muslimah, untuk tetap mempertahankan pakaian kesopanannnya. Gerah dan panas tak lantas menjadikannya menggadaikan akhlak. Berbeda dengan musim dingin, dengan menutup telinga dan leher kehangatan badan bisa dijaga. Jilbab bisa sebagai multi fungsi.Dalam sebuah perjalanan yang cukup panjang, Cairo-Alexandria; di sebuah mikrobus. Ada seorang perempuan muda berpakaian kurang layak untuk dideskripsikan sebagai penutup aurat. Karena menantang kesopanan. Ia duduk diujung kursi dekat pintu keluar.Tentu saja dengan cara pakaian seperti itu mengundang 'perhatian' kalau bisa dibahasakan sebagai keprihatinan sosial. Seorang bapak setengah baya yang kebetulan duduk disampingnya mengingatkan. Bahwa pakaian seperti itu bisa mengakibatkan sesuatu yang tak baik bagi dirinya. Disamping pakaian seperti itu juga melanggar aturan agama dan norma kesopanan. Tahukah Anda apa respon perempuan muda tersebut? Dengan ketersinggungan yang sangat ia mengekspresikan kemarahannya. Karena merasa privasinya terusik. Hak berpakaian menurutnya adalah hak prerogatif seseorang. "Jika memang bapak mau, ini ponsel saya. Tolong pesankan saya, tempat di neraka Tuhan Anda!! Sebuah respon yang sangat frontal. Dan sang bapak pun hanya beristighfar. Ia terus menggumamkan kalimat-kalimat Allah. Detik-detik berikutnya suasanapun hening. Beberapa orang terlihat kelelahan dan terlelap dalam mimpinya. Tak terkecuali perempuan muda itu. Hingga sampailah perjalanan dipenghujung tujuan. Di terminal akhir mikrobus Alexandria. Kini semua penumpang bersiap-siap untuk turun. Tapi mereka terhalangi oleh perempuan muda tersebut yang masih terlihat tertidur. Ia berada didekat pintu keluar. "Bangunkan saja!" begitu kira-kira permintaan para penumpang. Tahukah apa yang terjadi. Perempuan muda tersebut benar-benar tak bangun lagi. Ia menemui ajalnya. Dan seisi mikrobus tersebut terus beristighfar, menggumamkan kalimat Allah sebagaimana yang dilakukan bapak tua yang duduk disampingnya. Sebuah akhir yang menakutkan. Mati dalam keadaan menantang Tuhan. Seandainya tiap orang mengetahui akhir hidupnya.... Seandainya tiap orang menyadari hidupnya bisa berakhir setiap saat... Seandainya tiap orang takut bertemu dengan Tuhannya dalam keadaan yang buruk... Seandainya tiap orang tahu bagaimana kemurkaan Allah... Sungguh Allah masih menyayangi kita yang masih terus dibimbing-Nya. Allah akan semakin mendekatkan orang-orang yang dekat denganNYA semakin dekat. Dan mereka yang terlena seharusnya segera sadar... mumpung kesempatan itu masih ada.