Sunday, March 25, 2012

bercermin diri

Sahabat.

Begitu mudahnya lisan kita berbicara tentang kebajikan namun tak sadar kita justru menyudutkan seseorang dengan mengatas namakan kebaikan.



Merasa pintar, hingga lupa untuk berupaya dalam belajar pintar merasa.
Merasa benar, hingga lupa untuk berupaya dalam belajar benar merasa.
Merasa bisa, hingga lupa untuk berupaya dalam belajar bisa merasa.
Hingga tak sadar bahwa aib kita yang sesungguhnya bisa jadi lebih besar daripada yang pernah kita duga selama ini.

Dan sebelum lembaran aib kita itu dihamparkan dan dibentangkan-Nya dihadapan orang banyak, marilah kita mulai bercermin diri.

Tentang seberapa banyak sesungguhnya kebaikan yang telah kita lakukan dengan sepenuh hati dan semata-mata demi mengharap ridho-Nya yang tiada bertepi. Tentang seberapa pantas sebongkah amal yang selama ini dikumpulkan untuk kelak dipersembahkan dihadapan-Nya nanti.

Sebelum tiba suatu masa dimana kita yang akhirnya akan menjerit, saat menyadari bahwa ternyata sebongkah amal itu sungguh tiada berarti, karena telah tertukar dengan kesombongan diri selama hidup di dunia ini.

"Manusia yang paling berat siksaannya pada hari kiamat nanti ialah orang yang (suka) memperlihatkan kepada orang lain bahwa dirinya banyak melakukan kebaikan (orang paling baik amalannya), padahal kebaikannya itu tidak ada."

tidak ada yang sempurna.... wallahu'alam bishawab ^_^

No comments:

Post a Comment